PERDEBATAN IMAM JA’FAR ASH SHADIQ DENGAN ORANG SYIAH
JA`FAR ASH-SHADIQ
Dia adalah Imam Ja`far bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain
bin Ali bib Abu Thalib. Perhatikan silsilah keluarganya. Jika anda
mengidolakan Ali dan ahlul baitnya maka cintailah keturunannya ini,
karena kami pun insya Allah termasuk orang yang mencintai beliau Aamiin.
Ja`far Ash-Shadiq adalah Imam ke-6 yang diklaim
Syiah (Rafidhah) sebagai salah satu Imam 12 mereka yang ma`shum.
Semenjak dahulu Syiah mengklaim bahwa mereka mengikuti manhaj dan
langkah Ja`far Ash-Shadiq. Madzhab mereka dalam bidang fikih adalah
ucapan-ucapan dan pendapatnya
Ada seorang syi`ah yang mengklaim
keutamaan Ali di atas Abu Bakar Ash-Shiddiq di hadapan Ja`far
Ash-Shadiq. Setelah orang syi`ah ini mendengarkan argumentasi Ja`far dia
menyatakan taubat dari kesalahannya yang telah mengedepankan seseorang
atas Abu Bakar. Teks perdebatan ini diabadikan dalam dua manuskrip yang
sangat langka dan berharga. Satu manuskrip ada dalam Perpustakaan Syahid
`Ali Basha di Istanbul, yang bernomor 2764. Fakta sejarah ini
dituangkan dalam sepuluh halaman. Manuskrip kedua ada dalam Perpustakaan
Zhahiriyah, Damaskus dalam kumpulan bernomor 111, sebanyak sembilan
lembar.
Kedua manuskrip tersebut berstatus standar, handal dan
dikuatkan dengan sanad-sanad (siklsilah yang meriwayatkan) dan banyaknya
sama`at (riwayat yang dalam bentuk pendengaran) Teks perdebatan ini
belum pernah dicetak sebelumnya, hingga Syaikh Ali Abdul Aziz Ali Syibl
mengeditnya berdasarkan dua manuskrip tadi dengan meneliti
masalah-masalah yang menjadi bahan perdebatan. Cetakan pertama keluar
pada tahun 1417 H dengan judul “Perdebatan Ja`far Ash-Shadiq dengan
Seorang Rafidhi tentang Pengutamaan antara Abu Bakar denganAli
Radhiallahu `anhuma”.
TEKS PERDEBATAN
Seorang Rawi
(Narator) menuturkan bahwa ada seorang Syiah (Rafidhi) mendatangi
Ja`far Ash-Shadiq. Ia segera berucap salam,”Assalamu `alaikum
Warahmatullahi wabarakatuh.” Ja`far langsung menjawab salam.
1. Orang tadi bertanya,”Wahai putra Rasulullah, siapakah manusia terbaik setelah Rasulullah shalallahu `alaihi wasallam?
Ja`far Ash-Shadiq menjawab:”Abu Bakar.”
2. Ia bertanya,”Mana hujjah (dalil) dalam hal itu?”
Dia menjawab,” Firman Allah ta`ala: “Jikalau kamu tidak menolongnya
(Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika
orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya dari (Makkah)
sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam
gua, di waktu dia berkata,”Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya
Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada
(Muhammad), dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak
melihatnya.”(Surat At-Taubah:40).
Coba pikirkan apa ada orang
yang lebih baik dari dua orang sedang yang ketiganya adalah Allah??
Tidak ada seorangpun yang lebih afdhal dari Abu Bakar selain Nabi
Shalallahu `alaihi wasallam.
3. Maka Rafidhi (Syi`ah)
berkata:”Sesungguhnya Ali bin Abu Thalib telah tidur di tikar Rasulullah
(demi menggantikannya) tanpa mengeluh (jaza`,artinya tabah) dan tidak
takut (faza`,artinya tegar).”
Maka Ja`far Ash-Shadiq berkata,”Dan begitu pula Abu Bakar, dia bersama Rasulullah ,tanpa jaza` dan faza`.
4. Orang tadi menyanggah,”Sesungguhnya Allah ta`ala telah menyatakan berbeda dengan apa yang anda katakan!”
Ja`far Ash-Shadiq bertanya kepadanya,”Apa yang di firmankan Allah?”
Dia menjawab,”Ketika dia berkata kepada temannya,”Janganlah kamu
berduka cita (huzn). Sesungguhnya Allah bersama kita, “Bukankah
ketakutan tadi adalah jaza`?”
Ja`far Ash-Shadiq
menjelaskan,”Tidak! Karena huzn (sedih) itu bukan jaza` dan faza`.
Sedihnya Abu Bakar adalah khawatir jika Rasulullah dibunuh dan agama
Allah tidak lagi ditaati. Jadi kesedihannya terhadap agama Allah dan
terhadap Rasul Allah bukan sedih terhadap dirinya. Bagaimana (ia sedih),
dia telah disengat (hewan berbisa) lebih dari seratus sengatan dan
tidak pernah mengatakan “His” juga (tidak pernah) mengatakan “UH”!
5. Orang Syi`ah berkata: Sesungguhnya Allah Ta`ala berfrman,
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka
tunduk (kepada Allah)” (Surat Al-Maidah:55).
Ayat ini turun tentang
perihal Ali bin Abu Thalib ketika menshadaqohkan cincinnya ketika dia
ruku`, maka Rasulullah bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah
menjadikannya (ayat) di dalam diriku dan ahlul baitku.”
Ja`far
Ash-Shadiq menjelaskan,”Ayat yang sebelumnya lebih agung daripadanya.
Allah berfirman,”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu
yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu
kaum (bisa kelompok atau orang) yang Allah mencintai mereka dan mereka
pun mencintainya”(Surat Al-Maidah 54, ayat sebelumnya). Ternyata
perbuatan riddah (murtad, keluar dari islam) terjadi besar-besaran
sepeninggal Rasulullah shalallahu `alaih wasallam.
Orang-orang
kafir itu berkonsentrasi di Nawahand, mereka berkata,”Orang yang selama
ini mereka bela—maksudnya Nabi—-kini telah mati.” Hingga Umar
Radhiallahu `anhu berkata (kepada Abu Bakar yang bertekad memerangi
mereka),”Terimalah salat dari mereka dan dan biarkan (tinggalkan,
maafkan) zakat bagi mereka, maka Abu Bakar berkata ,”Demi Allah
seandainya mereka menghalangiku (tidak mau menyerahkan) zakat yang dulu
mereka membayarkannya kepada Rasulullah, pasti aku memerangi mereka
seorang diri.” Maka ayat ini lebih utama untuk Abu Bakar Radhiallahu
`anhu.
6. Rafidhi tersebut melanjutkan argumennya,
“Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman:”Orang-orang yang menafkahkan
hartanya di malam dan siang hari secara sembunyi dan terang-terangan”
(Al-Baqoroh:274).
Ayat ini turun tentang perihal Ali alaihi salam.
Dia memiliki empat dinar. Satu dinar dia nafkahkan di malam hari, satu
dinar dia nafkahkan di siang hari, satu dinar secara sembunyi-sembunyi
dan satu dinar dengan terang-terangan. Maka turunlah ayat ini.”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan,”Abu Bakar memiliki yang lebih utama lagi
di dalam Al-Qur`an. Allah berfirman (dalam surat Al-Lail): “Demi malam
apabila menutupi -ini adalah sumpah Allah— Dan siang apabila terang
benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha
kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di
jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga). —Ia adalah Abu Bakar— Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya
jalan yang mudah —Ia adalah Abu Bakar— Yang menafkahkan hartanya
(dijalan Allah) untuk membersihkannya —Ia adalah Abu Bakar— Padahal
tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus
dibalasnya—ia adalah Abu Bakar. Dia telah menafkahkan untuk (dakwah
Rasulullah) sebanyak 40 ribu, sehingga beliau bersuka cita. Kemudian
turunlah Jibril alaihi salam memberi kabar bahwa”Allah yang Maha Tinggi
dan Luhur memberi salam untukmu dan Dia berkata bacakan juga kepada Abu
Bakar salam dariku, dan katakan kepadanya: Apakah engkau rela kepada
Allah dalam kefakiranmu ini ataukah tidak suka.
Abu Bakar menjawab,
“Apa mungkin aku marah (tidak suka) kepada Rabb-ku ? Aku ridha kepada
Rabbku , Aku ridha kepada Rabbku, dan berjanji untuk membuatnya ridha
(senang dan puas).”
7. Rafidhi itu berkata,”Sesungguhnya Allah
berfirman,”Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang
yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil haram, kamu samakan dengan
dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta
berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah.” (At-Taubah:
19) Ayat ini turun tentang perihal Ali.
Maka Ja`far Ash-Shadiq
mengatakan,”Abu Bakar memiliki yang lebih afdhal di dalam Al-Qur`an. Dia
berfirman,”Tidak sama diantara kamu orang yang menafkahkan (hartanya)
dan berperang sebelum penaklukan (Makkah), mereka lebih tinggi
derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan
berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka
(balasan) yang lebih baik” (Al-Hadid:10). Adalah Abu Bakar orang yang
pertama kali menafkahkan hartanya hartanya untuk Rasulullah, orang yang
pertama kali berperang dan yang pertama berjihad.
Orang-orang
Musyrik berdatangan memukuli Nabi shalallahu `alaihi wasallam sampai
berdarah. Begitu Abu Bakar mendengar berita itu dia langsung berlari
mendatangi, lalu dia berkata,”Celaka kalian. Apakah kalian akan membunuh
orang yang mengatakan Rabb-ku adalah Allah, padahal dia telah membawa
bukti-bukti yang jelas dari Tuhan kalian?!” Maka mereka meninggalkan
Nabi dan berbalik memukuli Abu Bakar hingga tidak jelas antara hidung
dan wajahnya. Dia adalah orang yang pertama berjihad di jalan Allah dan
orang yang pertama
yang berperang bersama Rasulullah, serta orang
yang menafkahkan hartanya. Rasulullah telah bersabda,”Tidak ada harta
yang bermanfaat bagiku seperti manfaatnya harta Abu Bakar.”
8. Rafidhi terus berkata: “Sesungguhnya Ali tidak pernah menyekutukan Allah walau sekejap mata”
Maka Ja`far Ash-Shadiq menjawab,”Sesungguhnya Allah telah memuji Abu Bakar dengan pujian
yang telah mencukupi dari segala-galanya. Allah berfirman:”Dan orang
yang membawa kebenaran —ia adalah Muhammad— Dan yang membenarkannya —Ia
adalah Abu Bakar.— Mereka itulah orang-orang yang bertakwa (Az-Zumar
:33). Semua orang berkata kepada Nabi, “Engkau adalah dusta”, sedangkan
Abu Bakar, hanya dia yang berkata , “Engkau benar.” Maka turunlah ayat
ini berkenaan dengannya, ayat tashdiq (pembenaran) secara khusus, maka
Abu Bakar adalah orang yang takwa (taqiy), bersih (naqiy), yang
diridhoi(mardhi), yang ridha(radhiy), yang adil
(`adl), penegak keadilan (mu`addil) dan yang menepati janji(wafiy).
9. Rafidhi itu kemudian berkata,”Sesungguhnya mencintai Ali adalah
fardhu (kewajiban) menurut ketetapan Allah :”Katakanlah, “Aku tidak
meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang
dalam kekeluargaan” (Asy-Syura:23).
Ja`far Ash-Shadiq mengatakan bahwa Abu Bakar pun memiliki seperti itu, Allah berfirman,” Dan
orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka
berdo`a,`Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang
telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan
kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang`(Surat
Al-Hasyr:10).
Abu Bakar adalah orang yang lebih dulu membawa iman, maka istighfar untuknya adalah
wajib dan mencintainya adalah fardhu serta membencinya adalah kufur.
10. Rafidhi berkata:”Sesungguhnya Nabi bersabda “Hasan dan Husain
keduanya adalah sayyid (pemuka) pemuda Ahli surga dan bapak mereka
berdua lebih baik dari keduanya.
Ja`far Ash-Shadiq berkata kepadanya,”Bagi Abu Bakar disisi Allah ada keutamaan yang melebihi
itu, aku diberitahu oleh bapakku, dari kakekku, dari Ali bin Abu
Thalib, dia berkata: “Saya ada disamping rasulullah, tidak ada orang
lain selain aku. Tiba-tiba muncullah Abu Bakar dan Umar, maka Nabi
bersabda, “Hai Ali! kedua orang ini sayyid (pemuka) penduduk ahli surga,
yang tua maupun yang muda, yang telah lewat dan yang terdahulu
dari
generasi awal maupun yang tersisa dan yang tinggal dari generasi
belakangan, kecuali para Nabi. Jangan engkau beritahukan kepada keduanya
Ali” Maka aku tidak memberitahukannya kepada siapapun hingga keduanya
tiada (Hadist riwayat Abdullah bin Ahmad dalam al-Musnad; Ibnu Asakir
dalam Tarikh Dimasyq jilid IX hal 307;At-Tirmidzi jilid IV hal310; Ibnu
Majah no94. Diriwayatkan oleh banyak sahabat seperti Ali, Anas,Abu
Juhaifah,Jabir dan Abu Said)
11. Rafidhi berkata,”Manakah yang lebih utama Fathimah putri Rasulullah ataukah Aisyah binti Abu Bakar?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab ,” Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, Yaa siin, Demi Al-Qur`an yang penuh
hikmah, Haa miim, Demi Al-Kitab yang memberi penjelasan(nyata)”
Kemudian dia berkata,”Aku bertanya kepadamu, manakah yang lebih baik,
Fathimah putri Rasulullah ataukah Aisyah binti Abu Bakar, apakah kamu
membaca Al-Qur`an?”
Kemudian Ja`far melanjutkan, “Aisyah binti
Abu Bakar adalah istri Rasulullah, ia akan bersamanya di surga,
Sedangkan Fathimah putri Rasulullah adalah sayyidah (pemuka)
wanita
ahli surga. Yang mencela istri Rasulullah, mudah-mudahan dilaknat Allah
dan yang membenci putri Rasulullah, mudah-mudahan dihinakan oleh Allah.
12. Maka Rafidhi menjawab, “Aisyah telah memerangi Ali, dan ia adalah istri Rasulullah”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan, “Benar, celaka kamu! Allah ta`ala berfirman, “Dan tidak
boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah” (Surat Al-Ahzab:53).
13. Kemudian Rafidhi berkata,” Apakah khilafah Abu Bakar, Umar dan Ustman ada dalam Al-
Qur`an?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab, “Ada, bahkan di dalam taurat dan Injil.
Allah berfirman,”Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi
dan meninggikan sebagian kamu atas
sebagian (yang lain) beberapa derajat (Al-An-`am:165).
Allah pun berfirman,”Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang
yang dalam kesulitan apabila dia berdo`a kepada Nya dan yang
menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai
khalifah-khalifah di bumi. (An Naml:62)
Allah berfirman, “Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya
untuk mereka”(An-Nur:55)
14. Rafidhi meminta kejelasan,”Wahai putra Rasulullah, lalu manakah khalifah mereka di dalam Taurat dan Injil?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab, “Muhammad adalah utusan Allah, dan
orang-orang yang bersamanya—dia adalah Abu Bakar—,”Keras terhadap
orang-orang kafir—Dia adalah umar,”"Berkasih sayang sesama mereka— Ia
adalah Ustman,” Kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah
dan keridhoanNya—ia adalah Ali— “Tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud”—ini adalah para sahabat Rasulullah—”
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam
Injil”(Lihat surat Al-Fath:29)
Rafidhi bertanya,”Apa yang dimaksud dalam Taurat dan Injil?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab, “Muhammad Rasulullah dan para khulafa sesudahnya Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali.
Kemudian Ja`far Ash-Shadiq memukul dada Rafidhi! Dia berkata,”Allah
Ta`ala berfirman,”Seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas
itu menjadikan tanaman itu kuat—Abu Bakar—” Lalu menjadi besarlah
ia—Umar—-”Dan tegak lurus di atas pokoknya—Ustman—” tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan
hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin” —Ali bin Abu
Thalib—,”Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih diantara mereka ampunan dan pahala yang
besar—inilah para sahabat secara keseluruhan. Semoga Allah meridhoi
mereka, sungguh celaka kamu! Aku diberitahu bapakku dari kakekku dari
Ali bin abu Thalib, Rasulullah bersabda,”Aku adalah orang yang pertama
bangkit dari bumi, dan tidak ada kesombongan. Allah memberi kemudahan
kepadaku dari hal-hal yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi
pun sebelumku. Kemudian Dia memanggil, “Dekatkan para khulafa
sesudahmu” Maka aku berkata,”Ya Rabb! Siapakah khulafa itu?” Maka Dia
berkata,”Abdullah bin Ustman Abu Bakar Ash Shiddiq” Maka orang yang
pertama keluar dari tanah setelahku adalah Abu Bakar. Dia kemudian
didirikan di hadapan Allah Ta`ala untuk dihisab dengan hisab yang ringan
sekali (hisaban yasiiro), kemudian dia diberi pakaian stelan berwarna
hijau, kemudian didirikan didepan Arsy. Kemudian ada panggilan,”Man Umar
bin Al-Khathtab?” Datanglah Umar dengan urat–urat leher masih
mengalirkan darah. Dia bertanya, “Siapa yang telah berbuat seperti ini
kepadamu?” Umar menjawab,”Budak Mughirah bin Syu`bah.” Dia lalu
didirikan di hadapan Allah lalu dihisab dengan hisab sangat ringan dan
diberi pakaian stelan warna hijau lalu didirikan dedepan Arsy. Kemudian
didatangkan Ustman bin `Affan dengan urat-urat leher yang mengucurkan
darah. Dia ditanya, “Siapa yang telah berbuat seperti ini kepadamu?”
Maka dia menjawab,”Fulan bin fulan” Dia lalu didirikan di hadapan Allah
lalu dihisab dengan
hisab sangat ringan dan diberi pakaian stelan
warna hijau lalu didirikan di depan Arsy. Kemudian didatangkan Ali bin
Abu Thalib dengan urat-urat leher yang mengucurkan darah. Dia ditanya,
“Siapa yang telah berbuat seperti ini kepadamu?” Maka dia menjawab
Abdurrahman bin Muljam” Dia lalu didirikan di hadapan Allah lalu dihisab
dengan hisab sangat ringan dan diberi pakaian stelan warna hijau lalu
didirikan dedepan Arsy.”
15. Rafidhi tadi sekali lagi bertanya,”Apakah ini semua ada didalam Al-Qur`an, wahai putra
Rasulullah?”
Ja`far Ash-Shadiq menegaskan, “Ya, Allah berfirman,” Dan didatangkan
para Nabi dan syahid-syahid”—Abu bakar,Umar,Ustman,dan Ali—- “Dan diberi
keputusan diantara mereka
dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan (Surat Az-Zumar:69).
16. Akhirnya Rafidhi tadi bertanya,”Wahai putera Rasulullah, apakah
Allah masih mau menerima taubat saya dari dosa-dosa saya yang telah
memisahkan antara Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali?”
Ja`far
Ash-Shadiq menjawab,” Tentu, pintu taubat selalu terbuka, maka
perbanyaklah ishtigfar untuk mereka. Adapun jika sekiranya kamu mati
dalam keadaan menyalahi mereka, maka kamu pasti mati diatas dasar selain
fitrah Islam, dan amal-amalan orang kafir akan sirna tak
tersisa.
Akhirnya orang tadi bertaubat, meninggalkan ucapan buruknya dengan taubat nashuha.
SUMBER :
مناظرة الإمام جعفر الصادق-ع- مع شيعي رافضي
إن الشيعة الرافضة تدعي كذبا وزورا اتباعها للإمام جعفر الصادق رضي الله
عنه، وانطلى هذا الزور على عامة أتباعها وحتى على بعض أبناء السنة، وذلك
بسبب الدعاية الكاذبة والإعلام الشيعي المضلل وغربة العقيدة والدين، وعدم
اهتمام أكثر الناس إلا بالعموميات وعدم الرغبة في الخوض بالتفصيلات خاصة
الخلافيات، وتبيينا للحق وإتماما للحجة لأبناء الطائفة وشفقة عليهم وعلى من
صدق مزاعم آياتهم المخادعة ننقل هذه المناظرة من كتاب بهذا العنوان حقق
نسخته الخطية الأستاذ علي بن عبدالعزيز العلي آل شبل وطبع لأول مرة في عام
1417 في مطابع دار الوطن للنشر في الرياض،
روى الشيخ الفقيه
أبوالقاسم عبدالرحمن الأنصاري البخاري بإسناده المتصل قال: جاء رجل من
الرافضة إلى جعفر بن محمد الصادق فقال:السلام عليكم
ورحمة الله
وبركاته، فردَ عليه السلام، فقال الرجل: يابن رسول الله، من خير لناس بعد
رسول الله؟فقال جعفر:أبوبكر الصديق رضي الله عنه، قال وما الحجة في
ذلك؟قال: قوله عز وجلإلا تنصروه فقد نصره الله إذ أخرجه الذين كفروا ثاني
اثنين إذ هما في الغار إذ يقول لصاحبه لاتحزن إن الله معنا فأنزل الله
سكينته عليه و أيده بجنود لم تروها) صدر آية 40 من التوبة، فمن ن أفضل من
اثنين الله ثالثهما؟ وهل يكون أحد أفضل من أبي بكر إلا النبي صلى الله عليه
وسلم؟! قال له الرافضي: فإن علي بن أبي طالب عليه السلام بات على فراش
رسول الله غير جزع و لافزع. فقال له جعفر :وكذلك أبوبكر كان مع النبي غير
جزع ولافزع.قال له الرجل: فإن الله تعالى يقول بخلاف ما تقول! قال له جعفر:
وما قال؟ قال: قال الله ( إذ يقول لصاحبه لا تحزن إن الله معنا ) أفلم يكن
ذلك الخوف جزعا؟ قال له جعفر: لا! لأن الحزن غير الجزع و الفزع، كان حزن
أبي بكر أن يُقتل النبي صلى الله عليه وسلم، ولايدان بدين الله،فكان حزن
على دين الله، وعلى نبي الله، ولم يكن حزنه على نفسه، كيف وقد لسعته (أي
لدغته) أكثر من مائة خريش[1] فما قال حس ولاناف[2] قال الرافضي: فإن الله
تعالى قال: ( إنما وليكم الله ورسوله والذين آمنوا الذين يقيمون الصلاة
ويؤتون الزكاة و هم راكعون)نزلت في علي بن أبي طالب حين تصدق بخاتمه وهو
راكع،[3] … فقال له جعفر: الآية التي قبلها في السورة أعظم منها، قال الله
تعالى( يا أيها الذين آمنوا من يرتد منكم عن دينه فسوف يأتي الله بقوم
يحبهم و يحبونه).
كان الارتداد بعد رسول الله ، ارتدت العرب بعد
رسول الله صلى الله عليه وسلم، واجتمعت الكفار بنهاوند-في فارس-،وقالوا:
الرجل الذين كانوا تنتصرون به-يعنون النبي-قد مات، حتى قال عمر رضي الله
عنه: اقبل منهم الصلاة، ودَع لهم الزكاة، فقال:لو منعوني عقالا مما كانوا
يؤدونه إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم لقاتلتهم عليه، ولو اجتمع عليَ
عدد الحَجر والمَدر، والشوك والشجر، والجن و الإنس، لقاتلتهم وحدي، وكانت
هذه الآية لأبي بكر.[4] قال له الرافضي: فإن الله تعالى قال : (الذين
ينفقون أموالهم بالليل والنهار سرا وعلانية)، نزلت في علي عليه السلام، كان
معه أربعة دنانير، فأنفق دينارا بالليل، ودينارا بالنهار، ودينارا سراً
ودينارا علانية، فنزلت فيه هذه الآية[5] فقال له جعفر عليه السلام: لأبي
بكر رضي الله عنه أفضل من هذه في القرآن، قال الله تعالى: (… فأما من أعطى
واتقى وصدق بالحسنى) أبوبكر (فسنيسره لليسرى) أبوبكر (وسيجنبها الأتقى)
أبوبكر (وما لأحد عنده من نعمة تجزى * إلا ابتغاء وجه ربه الأعلى* ولسوف
يرضى) أبوبكر، أنفق ماله على رسول الله صلى الله عليه وسلم أربعين ألفا حتى
تجلل بالعباء[6] ، فهبط ..جبريل عليه السلام، فقال: الله العلي الأعلى
يقرئك السلام، ويقول: اقرَأ على أبي بكر مني السلام، وقل له: أراض أنت عني
في فقرك هذا، أم ساخط؟ فقال : أسخط على ربي عزوجل؟! أنا عن ربي راض، أنا عن
ربي راض، أنا عن ربي راض. ووعده الله أن يرضيه.
قال الرافضي: فإن
الله تعالى يقول(: أجعلتم سقاية الحاج وعمارة المسجد الحرام كمن آمن بالله
و اليوم الآخر وجاهد في سبيل الله لايستوون عند الله ) نزلت في علي عليه
السلام. فقال له جعفر عليه السلام : لأبي بكر مثلها في القرآن،قال الله
تعالى: (لا يستوي منكم من أنفق قبل الفتح و قاتل أولئك أعظم درجة من الذين
أنفقوا من بعد وقاتلوا وكلاًّ وعد الله الحسنى والله بما تعملون خبير) وكان
أبوبكر أول من أنفق مالَه على رسول الله، وأول من قاتل، وأول من جاهد. وقد
جاء المشركون فضربوا النبي حتى دَمي، وبلغ أبابكر الخبرُ فأقبل يعدو في
طُرق مكة، يقول: ويلكم، أتقتلون رجلاً أن يقول ربي الله، وقد جاءكم من
ربكم؟ فتركوا النبي و أخذوا أبابكرٍ فضربوه، حتى ما تبين أنفه من وجهه.
وكان أول من جاهد في الله، وأول من قاتل مع رسول الله، وأول من أنفق ماله، وقد قال رسول الله: مانفعني مال كمال أبي بكر).
قال الرافضي: فإن علياً لم يُشرك بالله طرفة عين. قال له جعفر: فإن الله
أثنى على أبي بكر ثناءً يُغني عن كل شيء، قال الله تعالى: (والذي جاء
بالصدق) محمد صلى الله عليو وسلم. و(صدّق به) أبوبكرٍ. وكلهم قالوا للنبي
كذبتَ ، قال أبوبكرٍ: صدقت، فنزلت فيه هذه الآية: آية التصديق خاصة، فهو
التقي النقي المرضيُ الرَضيٌ، العدلُ المُعدل الوَفي.
قال
الرافضي: فإن حب عليٍ فرض في كتاب الله، قال تعالى (قل لا أسألكم عليه أجرا
إلا المودة في القربى)[13] قال له جعفر:لأبي بكر مثلها، قال تعالى:
(والذين جاءوا من بعدهم يقولون ربنا اغفر لنا و لإخواننا الذين سبقونا
بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا..) فأبوبكر هو السابق
بالإيمان، فالإستغفار له واجب، ومحبته فرض وبغضه كفر. قال الرافضي: فإن
النبي قال: (الحسن والحسين سيدا شباب أهل الجنة، وأبوهما خير منهما)، قال
له جعفر: لأبي بكرعندالله أفضل من ذلك، حدثني أبي عن جدي عن علي بن أبي
طالب (ع) قال: كنت عند النبي وليس عنده غيري، إذا اطَلع أبوبكر وعمر فقال
النبي يا علي هذان سيدا كهول أهل الجنة وشبابهما، فيما مضي من سالف الدهر
في الأولين، وما بقي في غابره من الآخرين، إلا النبيين والمرسلين،
لاتخبرهما يا علي،ماداما حيين، فما أخبرت به أحدا حتى ماتا). قال الرافضي:
فأيهما أفضل فاطمة بنت رسول الله أم عائشة بنت أبي بكر؟ فقال جعفر: بسم
الله الرحمن الرحيم ( يس، والقرآن الحكيم) ( حم،والكتاب المبين) فقال أسألك
أيهما أفضل..تقرأ القرآن؟![14] فقال له جعفر: عائشة بنت أبي بكر زوجة رسول
الله معه في الجنة، وفاطمة بنت رسول الله سيدة نساء أهل الجنة؛ الطاعن على
زوجة رسول الله لعنه الله، والباغض لابنة رسول الله خذله الله، فقال
الرافضي: عائشة قاتلت عليا، وهي زوجة رسول الله، فقال له جعفر: نعم ويلك!
قال تعالى (وما كان لكم أن تؤذوا رسول الله)، قال له الرافضي: قال له
الرافضي: توجد خلافة أبي بكر وعمر وعثمان وعلي في القرآن؟ قال نعم، وفي
التوراة و الإنجيل، قال تعالى( وهو الذي جعلكم خلائف الأرض ورفع بعضكم فوق
بعض درجات) وقال تعالى: (أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء ويجعلكم
خلفاء الأرض)، وقال تعالى( أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء ويجعلكم
خلفاء الأرض) وقال تعالى: (ليستخلفنهم في الأرض كما استخلف الذين من قبلهم
وليمكنن لهم دينهم الذي ارتضى لهم)[15]، قال له الرافضي: يابن رسول الله،
فأين خلافتهم في التوراة و الإنجيل؟ قال له جعفر )محمد رسول الله والذين
معه) أبوبكرٍ (أشداء على الكفار) عمربن الخطاب( رحماء بينهم) عثمان بن عفان
(تراهم ركعا سجدا يبتغون فضلا من الله ورضوانا) عليٍ بن أبي طالب (سيماهم
في وجوههم من أثر السجود) أصحاب محمد المصطفى(ذلك مثلهم في التوراة ومثلهم
في الإنجيل)، قال: ما معنى في التوراة والإنجيل؟ قال: محمد رسول الله
والخلفاء من بعده أبي بكر وعمر وعثمان وعليٍ ، ثم لكزه في صدره! قال ويلك!
قال الله تعالى( كزرع أخرج شطأه فآزره) أبوبكر، (فاستغلظ) عمر، (فاستوى على
سوقه) عثمان ابن عفان( يعجب الزراع ليغيظ بهم الكفار) علي بن أبي طالب، (
وعدالله الذين آمنوا وعملوا الصالحات منهم مغفرة و أجرا عظيما) أصحاب
محمد..ويلك! حدثني أبي عن جدي عن علي بن أبي طالب قال: قال رسول الله: (
أنا أول من تنشق الأرض عنه و لافخر، ويعطيني الله من الكرامة ما لم يعط
نبيا قبلي،ثم ينادي قرَب الخلفاء من بعدك فأقول: يارب،ومن الخلفاء؟ فيقول:
عبدالله بن عثمان أبوبكر الصديق، فأول من تنشق عنه الأرض بعدي أبوبكر ،
فيوقف بين يدي الله، فيحاسب حسابا يسيرا، فيكسى حلتين خضراوتين ثم يوقف
أمام العرش. ثم ينادي منادٍ أين عمربن الخطاب؟ فيجيء عمر وأوداجه تشخب
دماً، فيقول من فعل بك هذا؟ فيقول: عبدُ المغيرة بن شعبة، فيوقف بين يدى
الله، ويحاسب حسابا يسيرا، ويكسى حلتين خضراوتين، ويوقف أمام العرش. ثم
يؤتى عثمان بن عفان وأوداجه تشخب دما، فيقال من فعل بك هذا؟ فيقول: فلان
وفلان، فيوقف بين يدي الله تعالى، فيحاسب حسابا يسيرا، ويكسى حلتين
خضراوتين ثم يوقف أمام العرش، ثم يدعى علي بن أبي طالب، فيأتي وأوداجه تشخب
دما، فيقال: من فعل بك هذا؟ فيقول: عبدالرحمن بن ملجم، فيوقف بين يدي الله
تعالىفيحاسب حسابا يسيرا، ثم يكسى حلتين خضراوتين، ويوقف أمام العرش) .
قال الرجل: يابن رسول الله، هذا في القرآن؟ قال نعم، قال الله تعالى: (وجيء
بالنبيين والشهداء) أبوبكر وعمر وعثمان وعلي (وقضي بينهم بالحق وهم
لايظلمون) . فقال الرافضي: يابن رسول الله، أيقبل الله توبتي مما كنت عليه
من التفريق[16]بين أبي بكر وعمر وعثمان وعلي؟قال: نعم ، باب التوبة مفتوح،
فأكثر الاستغفار لهم. أما إنك لو مت وأنت مخالفهم مت على غير فطرة الإسلام،
وكانت حسناتك مثل أعمال الكفار هباء منثورا. فتاب الرجل، ورجع عن مقالته
وأناب .