Jumat, 21 Februari 2014

Kisah Dua Nikah Mut’ah

Nikah mut’ah adalah pernikahan tanpa batas dengan menerabas aturan-aturan syariat yang suci, mut’ah ini telah melahirkan banyak kisah pilu. Tidak jarang pernikahan ini menghimpun antara anak dan ibunya, antara seorang wanita dengan saudaranya, dan antara seorang wanita dengan bibinya, sementara dia tidak menyadarinya. Di antaranya adalah apa yang dikisahkan Sayyid Husain Al Musawi, seorang tokoh Syi’ah murid Ayatullah Ruhullah Al Khumaini yang kemudian bertaubat dan masuk ke Sunni.

Ia menceritakan dalam kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh:

Kisah Pertama

Seorang perempuan datang kepada saya menanyakan tentang peristiwa yang terjadi terhadap dirinya. Dia menceritakan bahwa seorang tokoh, yaitu Sayyid Husain Shadr pernah nikah mut’ah dengannya dua puluh tahun yang lalu, lalu dia hamil dari pernikahan tersebut.

“Setelah puas, dia menceraikan saya. Setelah berlalu beberapa waktu saya dikarunia seorang anak perempuan. Dia bersumpah bahwa dia hamil dari hasil hubungannya dengan Sayyid Shadr, karena pada saat itu tidak ada yang nikah mut’ah dengannya kecuali Sayyid Shadr.”

“Setelah anak perempuan saya dewasa, dia menjadi seorang gadis yang cantik dan siap untuk nikah.”

Namun sang ibu mendapati bahwa anaknya itu telah hamil. Ketika ditanyakan tentang kehamilannya, dia mengabarkan bahwa Sayyid Shadr telah melakukan mut’ah dengannya dan dia hamil akibat mut’ah tersebut. Sang ibu tercengang dan hilang kendali dirinya lalu mengabarkan kepada anaknya bahwa Sayyid Shadr adalah ayahnya. Lalu dia menceritakan selengkapnya mengenai pernikahannya (ibu si wanita) dengan Sayyid Shadr dan bagaimana bisa hari ini Sayyid Shadr menikah dengan anaknya dan anak Sayyid Shadr juga?!

Kemudian dia datang kepadaku menjelaskan tentang sikap tokoh tersebut terhadap dirinya dan anak yang lahir darinya. Sesungguhnya kejadian seperti ini sering terjadi. Salah seorang dari mereka melakukan mut’ah dengan seorang gadis, yang di kemudian hari diketahui bahwa dia itu adalah saudarinya dari hasil nikah mut’ah. Sebagaimana mereka juga ada yang melakukan nikah mut’ah dengan istri bapaknya.

Di Iran, kejadian seperti ini tak terhitung jumlahnya. Kami membandingkan kejadian ini dengan firman Allah Ta’ala, “Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya sehingga Allah mampukan mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An-Nur:33)

Kalaulah mut’ah dihalalkan, niscaya Allah tidak akan memerintahkan untuk menjaga kesucian dan menunggu sampai tiba waktu dimudahkan baginya untuk urusan pernikahan, tetapi Dia akan menganjurkan untuk melakukan mut’ah demi memenuhi kebutuhan biologisnya daripada terus-menerus diliputi dan dibakar oleh api syahwat.

Kisah Kedua

Suatu waktu saya duduk bersama Imam Al Khaui di kantornya. Tiba-tiba masuk dua orang laki-laki menemui kami, mereka memperdebatkan suatu masalah. Keduanya bersepakat untuk menanyakannya kepada Imam Al Khaui untuk mendapatkan jawaban darinya.

Salah seorang di antara mereka bertanya, “Wahai Sayyid, apa pendapatmu tentang mut’ah, apakah ia halal atau haram?”

Imam Al Khaui melihat lagaknya, ia menangkap sesuatu dari pertanyaannya, kemudian dia berkata kepadanya, “Dimana kamu tinggal?”

Maka dia menjawab, “Saya tinggal di Mosul, kemudian tinggal di Najaf semenjak sebulan yang lalu.”

Imam berkata kepadanya, “Kalau demikian berarti Anda adalah seorang Sunni?”

Pemuda itu menjawab, “Ya!”

Imam berkata, “Mut’ah menurut kami adalah halal, tetapi haram menurut kalian.”

Maka pemuda itu berkata kepadanya, “Saya di sini semenjak dua bulan yang lalu merasa kesepian, maka nikahkanlah saya dengan anak perempuanmu dengan cara mut’ah sebelum saya kembali kepada keluargaku.”

Maka sang imam membelalakkan matanya sejenak, kemudian berkata kepadanya, “Saya adalah pembesar, dan hal itu haram atas para pembesar, namun halal bagi kalangan awam dari orang-orang Syiah.”

Si pemuda menatap Al Khaui sambil tersenyum. Pandangannya mengisyaratkan akan pengetahuannya bahwa Al Khaui sedang mengamalkan taqiyah (berbohong untuk membela diri).

Kedua pemuda itu pun berdiri dan pergi. Saya meminta izin kepada Imam Al Khaui untuk keluar. Saya menyusul kedua pemuda tadi. Saya mengetahu bahwa penanya adalah seorang Sunni dan sahabatnya adalah seorang Syi’i (pengikut Syiah). Keduanya berselisih pendapat tentang nikah mut’ah, apakah ia halal atau haram? Keduanya bersepakat untuk menanyakan kepada rujukan agama, yaitu Imam Al Khaui.

Ketika saya berbicara dengan kedua pemuda tadi, pemuda yang berpaham Syiah berontak sambil mengatakan, “Wahai orang-orang durhaka, kamu sekalian membolehkan nikah mut’ah kepada anak-anak perempuan kami, dan mengabarkan bahwa hal itu halal, dan dengan itu kalian mendekatkan diri kepada Allah, namun kalian mengharamkan kami untuk nikah mut’ah dengan anak-anak perempuan kalian?”

Maka dia mulai memaki dan mencaci serta bersumpah untuk pindah kepada madzhab Ahlus Sunnah, maka saya pun mulai menenangkannya, kemudian saya bersumpah bahwa nikah mut’ah itu haram, kemudian saya menjelaskan tentang dalil-dalilnya

Kaum Syi’ah Mencela Imam Madzhab Yang Empat


Kaum Syi’ah Mencela Imam Madzhab Yang Empat

Diriwayatkan oleh Al Kulaini dalam Al Kafi (I/58), kitab hadits rujukan Syi’ah, sebuah riwayat dari imam ke-7 Syi’ah, Abu Hasan Musa, yang menyatakan,

“apabila datang kepada kalian sesuatu yang telah kalian ketahui, maka katakanlah hal itu. Dan apabila datang kepada kalian sesuatu yang tidak kalian ketahui, (sambil menunjuk ke mulutnya), ia berkata: semoga Allah melaknat Abu Hanifah. Lalu ia berkata: inilah yang dikatakan oleh Ali ‘alaihissalam, aku sendiri dan para sahabat”.

Dalam kitab Kadzabuu ‘alas Syi’ah (279), tokoh Syi’ah, Muhammad Radhi Ar Radhwi menyatakan,

“Seandainya para da’i Islam dan da’i Sunnah itu mencintai ahlul bait ‘alaihimussalam, tentu mereka akan mengikutinya. Dan tentu mereka tidak akan mengambil hukum-hukum agama dari orang-orang yang menyesatkan semisal Abu Hanifah, Asy Syafi’i, Malik dan Ibnu Hambal”

Ulama Syi’ah As Sayyid Ni’matullah Al Jaza’iri dalam kitab Qashahul Anbiya (347) menyatakan,

“Mereka (Sunni) menjadikan empat imam madzhab sebagai sarana dan pintu antara mereka dengan Tuhan mereka. Mereka mengambil hukum-hukum agama dari empat imam madzhab tersebut, sedangkan empat imam tersebut mengambil hukum-hukum dari qiyas-qiyas, istinbath-istinbath, pendapat-pendapat padahal Allah melarang mengambil hukum-hukum dari semua itu. Dan Allah mencela mereka karena mencampur-adukkan sebagian dari hal itu ke dalam agama”.

At Tijani dalam kitab Asy Syi’ah Hum Ahlussunnah (125) menyatakan,

“Ringkasnya, dengan ini jelas sudah berdasarkan dalil-dalil yang kuat yang tidak bisa ditolak bahwa Syi’ah Imamiah adalah kaum Ahlussunnah Nabawiyah yang sejati. Dan bahwasanya orang-orang Ahlussunnah Wal Jama’ah telah tunduk kepada para pemimpin serta pembesar mereka yang menyesatkan. Para pembesar ahlussunnah itu membiarkan pengikutnya meraba-raba dalam kegelapan. Mereka telah ditenggelamkan dalam lautan kekufuran terhadap nikmat-nikmat dan dibinasakan dalam belantara kezhaliman”.

[Dari kitab Hatta Laa Nankhadi'a Haqiiqatu Asy Syi'ah, hal 124 - 127, karya Syaikh Abdullah Al Mushili Silahkan Lihat buktinya download
Disini

Qom, Kota Bejat di Iran terhina di muka bumi

Qom, Kota Bejat di Iran terhina di muka bumi

Bahwa kota Qom telah mencatat angka tertinggi dalam masalah aborsi dengan cara yang tidak diatur oleh undang-undang. Sehingga sangat mustahil bila dalam sehari tidak ditemukan janin-janin yang telah dibuang di tempat-tempat sampah atau selokan air.

Kota Qom juga mencatat angka tertinggi kedua penderita AIDS. Demikian juga dengan angka pecandu kokain jenis “crack”, tercatat bahwa satu dari tiga orang di kota Qom adalah pecandu opium.

Kota Qom juga tercatat sebagai kota yang paling banyak menggunakan minuman keras oplosan yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kematian atau hilangnya penglihatan, sebagaimana yang pernah terjadi dalam peristiwa peringatan “Iedun Nairuz” (Hari Raya Kemusyrikan Majusi).

qomKerusakan kota-kota suci Iran ternyata erat kaitannya dengan para mollah. Sebab hanya para mollah itulah yang dapat masuk ke pusat-pusat pendidikan yang dikhususkan untuk gadis-gadis, meski pada dasarnya mengajar di tempat-tempat tersebut terlarang bagi laki-laki di kota Qom. Begitu juga dengan pusat-pusat kesehatan, rumah sakit dan tempat-tempat wisata yang dikhususkan buat wanita, banyak dijumpai para mollah berjalan-jalan dengan bebasnya seakan mereka adalah kelompok orang yang telah dihalalkan atas semua wanita yang masuk ke tempat-tempat tersebut.
Bahkan kerusakan di kota Qom jauh melebihi kerusakan kota Teheran yang merupakan kota yang lebih terbuka di banding Qom.
Angka bunuh diri di kalangan wanitanya dengan jalan minum racun sangatlah tinggi, dan hal itu disebabkan oleh beban mental yang banyak dirasakan oleh para wanita dan gadis-gadis yang tinggal di kota itu sebagai dampak dari situasi yang telah memaksa mereka dan juga cara-cara yang diterapkan oleh “syurthatul akhlaqil hamidah” yaitu polisi penegak akhlak terpuji di bawah kekuasaan para mollah.
Kondisi kejiwaan inilah yang di saat tertentu dapat memicu tindak kejahatan dari kaum laki-laki Iran untuk melakukan penculikan dan pemerkosaan, bahkan tak jarang berakhir dengan dibunuhnya sang korban karena takut dilaporkan. Dan sebagian wanita dan gadis korban perkosaan pun tak jarang yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena malu dengan apa yang menimpanya.
Nyatanya, wanita di kota Qom selalu dalam resiko penghinaan dan pelecehan seksual, khususnya yang dilakukan oleh kalangan pelajar agama di Hauzah. Setiap kali mereka melihat wanita atau gadis yang sedang berada di jalan, maka buru-buru mereka membuka percakapan dengannya tentang nikah mut’ah, bahkan sedikit pun mereka tidak membuka ruang tanya jawab meski si wanita atau gadis tersebut merasa keberatan. Hal itu dikarenakan apa yang mereka inginkan adalah perkara yang disyari’atkan dan telah ditegaskan oleh pemerintah, di samping mut’ah dalam keyakinan mereka adalah perbuatan terpuji dan telah diwasiatkan oleh para Imam mereka sebagaimana tertulis dalam kitab-kitab Imam mereka.
Karena itulah wanita-wanita di Qom harus menanggung penghinaan dan pelecehan seksual ini dari para mollah, pemuda dan juga kaum laki-laki. Mereka hanya mempunyai dua pilihan; tetap tunduk dengan aturan itu atau hidup dalam situasi kepahitan jiwa.
Sebagian besar kehidupan rumah tangga di kota Qom juga mengalami kegagalan, karena sebagian besar dari mereka hidup dengan tetap menjalani kebiasaan dan mengikuti adat yang menguasai di kota itu. Adat kebiasaan ini kadang bertentangan dengan tingkat pengetahuan dan sosial mereka, dan adat inilah yang sering kali mendorong kaum laki-laki untuk melakukan mut’ah sebab mereka meneladani para mollah. Dan sebaliknya banyak para istri yang kemudian membalas perbuatan suaminya dengan menjalin hubungan dengan laki-laki lain. Inilah yang menyebabkan kehidupan rumah tangga mereka berakhir dengan kegagalan lalu dilanjutkan dengan perceraian. Menurut penelitian tentang keadaan sosial di kota Qom, ternyata angka perceraian di kota itu menduduki peringkat terbesar kedua di negara Iran.
Seperti diketahui bahwa pengadilan yang khusus menangani kasus-kasus perdata di Iran dilaksanakan dengan perantara hakim-hakim yang selalu memotivasi para wanita dan gadis untuk melakukan perceraian, dan segera setelah perceraian itu mereka dipindahkan ke Yayasan-yayasan sosial dengan dalih menolong mereka agar cepat mendapatkan pekerjaan, namun pada kenyataannya mereka terjebak dalam perangkap para mollah untuk dijadikan budak dengan alasan mut’ah. Yayasan Az-Zahra’ termasuk Yayasan paling terkenal yang menjadi tempat tinggal para janda dan tempat bersenang-senangnya para mollah dan para pelajar agama di Hauzah yang sangat menginginkan berbuat mesum atas nama mut’ah.
Sampai ada hal yang sangat sulit dipercaya, jika dikatakan ada data yang tidak resmi menegaskan bahwa kota Qom telah mencatat angka tertinggi dalam masalah aborsi dengan cara yang tidak diatur oleh undang-undang. Sehingga sangat mustahil bila dalam sehari tidak ditemukan janin-janin yang telah dibuang di tempat-tempat sampah atau selokan air.
Kerusakan kota Qom tidak hanya itu, sebab kerusakan-kerusakan lain juga telah mencatat angka yang sangat tinggi seperti pertikaian dan perkelahian antar kelompok dan perorangan yang menyebabkan menumpuknya korban luka-luka di rumah sakit Nakui di Qom setiap harinya. Salah satu jalan yang sering terjadi perkelahian adalah jalan Bajik.
Kota Qom juga mencatat angka tertinggi kedua penderita AIDS. Demikian juga dengan angka pecandu kokain jenis “crack”, tercatat bahwa satu dari tiga orang di kota Qom adalah pecandu opium.
Kota Qom juga tercatat sebagai kota yang paling banyak menggunakan minuman keras oplosan yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kematian atau hilangnya penglihatan, sebagaimana yang pernah terjadi dalam peristiwa peringatan “Iedun Nairuz” (Hari Raya Kemusyrikan Majusi).
Sedang kondisi mata pencaharian masyarakat dan tingkat kemiskinan di kota Qom juga sangat memprihatinkan. Angka kemiskinan dan kelaparan di kota ini sangat tidak bisa dipercaya. Banyak masyarakat di kota ini yang sulit bahkan sekedar melindungi diri mereka dari cuaca dingin yang ekstrim atau musim panas yang menyengat. Makanan mereka sehari-hari adalah roti dan air, dan agak lebih baik sedikit adalah makaroni. Sering kali orang tua mereka menyaksikan kematian anak-anaknya di depan mata mereka karena ketidakmampuan berobat, bahkan mereka juga tidak memiliki kartu jaminan kesehatan.
Di antara keluarga-keluarga miskin di kota Qom juga sangat banyak yang mempekerjakan anak-anak kecil mereka di pabrik pembuatan batu bata dari malam hingga siang hari untuk sekedar bertahan hidup.
Sedang pemandangan seperti ini berlangsung di tengah banyaknya mollah yang hidup dalam kondisi serba mewah yang dihasilkan dari kekuasaan mereka atas proyek-proyek ekonomi dan kepemilikan saham pada banyak perusahaan-perusahaan besar. Mereka dapatkan bagian itu dari apa yang dinamakan harta “humus” yaitu berhak atas 5% dari harta yang diambil dari para pengikutnya. Harta humus ini bisa mencapai milyaran Tuman dalam setahunnya sehingga memungkinkan para mollah memiliki bangunan-bangunan istana di kawasan elit seperti Salarie, Amin Boulvare dan lain-lain di samping kepemilikan mereka atas rumah-rumah mewah di kawasan Niavaran utara Teheran.

ملالي إيران وطلاب الحوزات يمارسون أبشع الجرائم الاخلاقية


كشف الاستاذ صباح الموسوي عن تقارير طبية وأمنية وإجتماعية إيرانية معلومات وأرقام تؤكد أن مدينة قم تشهد اعلى نسبة في جرائم الخيانة الزوجية وأعلى الأرقام في الجرائم الاخلاقية وأعلى نسبة في عمليات انتحار الفتيات اللاتي يتعرضن للتحرش والاغتصاب من قبل الملالي وطلاب الحوزات. وأشار الموسوي إلى فساد القضاء الذي يشجع على طلاق النساء.. وعن ممارسات جمعية الزهراء التي تستقطب المطلقات لتوفير طلبات الملالي وطلاب الحوزات الراغبين في زواج المتعة. وكشف الموسوي عن تقارير أمنية تؤكد أن واحداً من بين كل ثلاثة أفراد في "قم" يتعاطى المخدرات، وأن الشرطة تعثر يومياً على أجنة تم إسقاطهم ورميهم في أماكن تجمع المخلفات وفي قنوات المجاري. جاء ذلك في دراسة مختصرة نشرها الموسوي مؤخراً عن ممارسات ملالي إيران التي قال صاحب الدراسة أنها كشفت حقيقة تسمية مدينة قم بالمدينة الفاضلة لتغطية ما تحوي وتشهد هذه المدينة يومياً من جرائم وممارسات إجرامية. الملالي وفساد المدن المقدسة في إيران ! ـ صباح الموسوي* في إيران ثمة ما يطلق عليها المدن المقدسة والسبب في التسمية يعود إلى ضم هذه المدن قبور ومزارات شيعية‘ بعضها حقيقية وبعضها الآخر وهمية أنتجتها مخيلة دهاقنة الحركتين الشعوبية والصفوية .هاتين الحركتين اللتين توافقتا على دمج العنصرية بالطائفية، للخروج بتوليفة سياسية يقام على أساسها كيان قومي ( إيران ) متكأ على أثره الكسروي الزردشتي ولكن بغطاء جديد عنوانه التشيع لأهل البيت عليهم السلام . ولدعم هذه النظرية وترسيخها في أذهان المسلمين والمحبين الحقيقيين لآل البيت في إيران فقد شرع الشعوبيون و الصفويون في اللجوء إلى بناء ما أطلقوا عليها " المراقد والمزارات والبقع المتبركة " و التي أشارت آخر إحصائية صادرة عن منظمة " الأوقاف والشؤون الخيرية الإيرانية " أن عددها بلغ ستة الآف بقعة، تم تسجيل ألف وسبعة وخمسون بقعة منها في سجل الآثار الوطنية . ( ومن الملاحظة إن إقليم بلوشستان ذات الأغلبية السنية في شرق إيران المنطقة الوحيدة التي لم يسجل فيها إي قبر أو بقعة مباركة تنسب لآل البيت !) وعلى هذا الأساس أخذت بعض المدن الإيرانية صفة القدسية لضمها جزءا من هذه القبور والبقاع . ومن المفارقة أن هذه المدن التي تصنف على أنها مقدسة ‘ تشهد اليوم ظاهرة فساد اجتماعي وجرائم أخلاقية وجنائية من قبيل القتل‘ السرقة ‘ الاغتصاب والإدمان ’’’’‘بصورة لم يسبق لها مثيل ‘ ومن هذه المدن " مدينة قُمْ " تحديدا.. والتي كانت قد اشتهرت بأدوارها البارزة في الأحداث السياسية التي مرت بها البلاد طوال القرن الماضي. وهذه المدينة تعد اليوم العاصمة الدينية لإيران ‘ نظرا لوجود مركز الحوزة العلمية و مقر إقامة كبار المرجعيات الشيعة فيها ‘ و لكنها تحولت في ظل "جمهورية الملالي" إلى مدينة فساد بامتياز بعد أن كانت من أشهر المدن المحافظة. فبحسب ما جاء في التقرير الذي أعده احد الأطباء العاملين في المدينة ويدعى الدكتور " سينا " ونشرته العديد من المواقع الإعلامية ‘ فانه و على الرغم من إجراءات الفصل المطبقة بين الرجال والنساء ‘ إلا أن مدينة قم ماتزال تشهد كل يوم تسجيل رقما قياسيا جديدا في معدل جرائم الفساد الأخلاقي . علما ان إجراءات الفصل بين الجنسين تطبق في جميع المؤسسات التعليمية والإدارية و الصحية و مراكز التسوق ووسائل النقل والمطاعم والحدائق وباجات التلفون العمومية وغيرها من المرافق العامة الأخرى . ولكن ما هو ملفت للنظر أن جميع المراكز التي خصصت للنساء بقيت مفتوحة على الملالي من رجال السلطة فهؤلاء مستثنون من تطبيق إجراءات الفصل وهم الوحيدون الذين يحق لهم الاختلاط مع النساء في تلك المرافق والمؤسسات. فالملالي وحدهم الذين يدخلون مراكز التعليم المخصصة للفتيات على الرغم انه لا يحق للرجال في قم التدريس في المراكز التعليمية النسوية . وهكذا بالنسبة للمراكز الصحية والمستشفيات والمنتزهات المخصصة للنساء نجد أن الملالي يتجولون فيها دون أي إحراج وكأنهم محللون على جميع النساء اللواتي يدخلن هذه الأماكن.ورغم كل إجراءات الفصل تبقى مدينة قم تسجل أعلى نسبة في الجرائم والمفاسد الاجتماعية على مستوى إيران كلها . ففي هذه المدينة سجلت أعلى نسبة مأوية للخيانة الزوجية من قبل النساء بالدرجة التي لم تسجلها حتى العاصمة طهران التي تعد أكثر المدن الإيرانية انفتاحا . كما أن أعلى نسبة للانتحار بين الإناث ( عن طريق السم ) في إيران سجلت في مدينة قم وذلك بسبب الكآبة النفسية التي تعاني منها نساء وفتيات المدينة نتيجة الأجواء القمعية والأساليب التمييزية التي تمارسها عليهن سلطة الملالي عبر الإجراءات التي تطبقها ما تسمى بـ " شرطة الأخلاق الحميدة " التي تجوب بدورياتها الشوارع ومراكز التسوق والمطاعم وغيرها من المرافق العامة وتقوم بإيقاف واستجواب المرتادين على تلك الأماكن وكثيرا ما تجري اعتقالات في صفوف الرجال والنساء وتصدر أحكاماً بالجلد في حقهما بدعوى عدم رعايتهما للشؤون الدينية وحرمة المدينة المقدسة . وهذه الإجراءات تساعد في الغالب على خلق انحباس نفسي وكبت حقيقي للنساء والرجال على حدا سواء. وهذا الكبت يتسبب يوميا في وقوع العديد من جرائم الاختطاف والاغتصاب وفي حالات كثيرة يقوم الخطافون بقتل ضحاياهم خشية من انكشاف أمرهم و التعرض إلى المسائلة والعقاب .كما أن بعض النساء والفتيات اللاتي يتعرضن لعمليات الاغتصاب يقومن بالانتحار إما خشية افتضاح أمرهن أو لعدم وجود من يأخذ بحقهن . وفي الواقع أن المرأة في مدينة قم دائمة التعرض للاهانات والتحرش الجنسي وخصوص من قبل طلاب الحوازات الدينية . فهؤلاء ما إن رأوا امرأة أو فتات تسير في الشارع حتى سارعوا إلى مفاتحتها بموضوع الصيغة (زوج المتعة) و لا يتعرضون للمسائلة إذا ما شكتهم امرأة ما والسبب في ذلك أن ما يطلبونه يعد أمرا مشروعا ومصرح به من قبل الحكومة وهو عمل محمود وموصى به من قبل أئمة المذهب بحسب ما هو وارد في كتب العقائدية الشيعية . ولهذا فان على المرأة في قم أن تتحمل الاهانات و التحرشات الجنسية من قبل هؤلاء الملالي وغيرهم من الشباب والرجال وهي إمام خيارين ‘ إما أن تخضع وإما أن تعيش مرارة الكبت النفسي الذي يؤدي بها إلى الانتحار. كما أن اغلب حالات الزواج في المدينة تنتهي بالفشل وذلك لان اغلبها مازال يجري وفق العادات والأعراف التقليدية السائدة في المدينة وهذه الأعراف تتعارض في أحيانا كثيرة مع المستوى الثقافي والاجتماعي للزوجين، الأمر الذي يدفع بالكثير من الرجال في اللجوء إلى ما يسمى بزواج " المتعة " محتذين في ذلك اثر الأخوة القدوة وهم الملالي . وبالمقابل أيضا تقوم أغلب الزوجات و للانتقام من أزواجهن بتكوين علاقات صداقة غير مشروعة مع رجال آخرين.. مما يؤدي إلى فشل الحياة بين الزواجين ومن ثم حدوث الطلاق. وبحسب إحصائية دائرة الأحوال المدنية فان " قم " تحتل المرتبة الثانية في نسبة حالات الطلاق في إيران . ومن الملاحظ أن المحاكم المختصة في قضايا الأحوال الشخصية تدار بواسطة قضاة يشجعون النساء الشابات على الطلاق حيث و بعد الطلاق تحال المطلقة على احد الجمعيات الخيرية بحجة مساعدتها في الحصول على عمل ولكن سرعان ما تقع في فخ احد الملالي لتصبح جارية عنده بحجة زواج المتعة .و تعد جمعية " الزهراء" ومن أشهر تلك الجمعيات التي أصبحت مقراً للمطلقات ومرتعا للملالي وطلاب الحوزات الدينية الراغبين بالمعاشرة غير المشروعة تحت مسمى " زواج المتعة " . وقد يكون الأمر غير قابلا للتصديق إذا ما قلنا أن الأرقام الغير رسمية تؤكد بان مدينة قم سجلت أعلى رقما في نسبة إسقاط الأجنة بطريقة غير قانونية . فمن المستحيل أن يمر يوما دون أن يتم فيه العثور على عدد من الأجنة مرميين بين القمامة أو على حافة مجاري المياه . وبحسب تقارير وزارة الصحة فان أعلى نسبة مراجعين لتلقي العلاج من الإصابات الناجمة عن ضربات بالسكاكين والأدوات الحادة الأخرى سجلت في مستشفى " نكوئي " في مدينة قم . وهذه الإصابات جاءت جراء النزاعات الجماعية والفردية التي تشهدها المدينة يوميا . ويعد شارع " باجك " في مدينة قم من أشهر الشوارع التي تشهد حوادث إجرامية دامية . واستنادا إلى إحصائيات مديرية الشرطة فان ثاني أعلى نسبة للمصابين بمرض الايدز في إيران سجلت في مدينة قم . وهكذا الأمر بالنسبة للمدمنين على مادة " الكراك " المخدرة . فقد أشارت ذات الإحصائية أن واحد من بين كل ثلاثة أشخاص في قم يتعاطى الأفيون . كما أن مدينة قم تعد من أكثر المدن استعمالا للمشروبات الروحية المصنعة يدويا و التي تستخدم فيها مادة كيماوية ضد تجمد المياه وهي كثيرا ما تتسبب في إصابة متعاطيها بالموت أو فقدان البصر شبيه بما حدث في " عيد النيروز" العام الماضي حيث توفي أربعون شخصا و أصيب أربعمائة آخرين أكثرهم فقد بصره نتيجة تعاطيهم لمشروبات روحية مصنعة يدويا. أما عن الأوضاع المعيشية وأحوال الفقراء في مدينة قم فان التقرير المذكور ينقل صورا مأساوية عن المناطق والمحال الأكثر فقرا في المدينة وهي مناطق ‘ القائم ‘نيروكاه ‘ زند آباد ‘ و جهل اختران وغيرها .مؤكدا أن الفقر والمجاعة في هذه المناطق امر لا يصدق حيث أن الكثير من سكان هذه المناطق لا يستطيعون حماية أنفسهم من برودة الشتاء القارص وحرارة الصيف الشديدة وغذاءهم الوحيد الخبز والماء أو الخبز وماء الحمص وفي أحسن الأحوال عجينة المعكرونة . وفي الكثير من الأحيان يقف هؤلاء الفقراء وهم يشاهدون أبناءهم المرضى يموتون أمام أعينهم لأنهم لا يملكون ألف تومان قيمة الدواء الذي يحتاجونه وان المستشفيات لا تقبل معالجتهم لأنه لا يوجد من يدفع عنهم او لا يملكون بطاقة تأمين صحي . كما أن الكثير من هذه العوائل الفقيرة تدفع بأطفالها للعمل من الليل إلى النهار في معامل الطابوق الواقعة في أطراف المدينة من اجل تأمين لقمة عيش لها وكل هذا يجري فيما الكثير من ملالي المدينة الكبار يعيشون مع أبناءهم حياة الترف والبذخ الأسطورية من خلال هيمنتهم على المشاريع الاقتصادية وامتلاكهم أسهما في اغلب المصانع الكبرى وتقاضيهم ما يسمى بالوجوه الشرعية من أموال الخمس التي تجبى إليهم من مقلديهم والتي تبلغ سنويا مليارات التومانات . وهذا ما ساعدهم على جني ثروات خيالية فأصبحوا يمتلكون اكبر القصور في أرقى مناطق مدينة قم كمناطق ‘ سالارية ‘ بلوار امين وغيرها . هذا إلى جانب امتلاكهم بيوت و فلل فخمة في مناطق نياوران وتجريش في شمال طهران. ويأتي هذه فيما تفرض السلطات الحكومية اشد الإجراءات البوليسية القمعية و أجواء من الاختناق ونشر حذر على الأنباء و المعلومات التي تتحدث عما يجري في مدينة قم خشية من انكشاف حقيقة ما تشهده هذه المدينة من فساد بعد ترويج أكذوبة " المدينة الفاضلة " التي أطلقها الملالي على هذه المدينة التي تعد عاصمتهم و مركز حوزتهم الدينية. ولكن هل بقي معنا لقدسية لمدينة قم بعد أن وصل بها الفساد إلى ما وصل ؟. ربما في عرف الملالي نعم !.

Trik Sukses Syiah Laknatullah

Trik Sukses Syiah Laknatullah
Fatwa Ulama Syiah: "Siapapun yang membunuh muslim Sunni, akan masuk surga!"

Dalam video ini, ulama mengatakan bahwa seluruh orang Islam adalah WAHABI. Dan WAHABI adalah najis dan harus dibunuh. Seluruh al-quran yang ada didunia ini tidak asli sehingga harus dibakar.

Dunia akan menjadi milik syiah. Syiah di seluruh dunia selalu menegaskan bahwa wahabi adalah musuh Syiah terbesar! Adakah yang tahu sebenarnya yang mereka maksud wahabi itu? Yang mereka maksud adalah muslim sunni (Ahlus sunnah) atau muslim yang mengikuti al-quran dan hadits nabi lalu mengamalkannya. kalau diindonesia hampir semuanya kecuali NU yang pro said agil.

https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded...

Ingin lebih jelas klik saja disini:
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded...

HIMBAUAN FATWA PARA HABAIB

HIMBAUAN FATWA PARA HABAIB


Fatwa Habib Ali Alhabsyi ( Sohibul Maulid )Tentang Alawiyin yang menyimpang dari Aqidah salafnya ( Ahlussunnah ) yang dibacakan oleh

cucunya Habib Anis Alhabsyi Solo.


Habib Najib Bin Toha Assegaff ...........

menterjemahkan Kalam Habib Ali Alhabsyi

( Sohibul Maulid ) yang dibacakan oleh

Habib Anis Alhabsyi ( Solo )
Habib Umar bin Muhammad bin Salim Bin Hafid .....Mencintai Ahlul Bait itu tidak dengan mencaci maki dan memusuhi para Sahabat dan Auliya'.... Diterjemahkan oleh Habib Tohir Abdulloh Alkaf


HabibTohir Bin AbdullahAlkaf..............

Indonesia adalah negara Ahlissunnah Waljamaah

Syi'ah Sunni tidak mungkin bergandengan tangan

mustahil mustahiil mustahiiil !


Habib Jindan bin Nauvel Bin Jindan..........

mengatasnamakan Ahlul Bait tapi mendengki mencaci dan mengkafirkan Sahabat Rasul......


Habib Achmad Zein Alkaf...... Menghimbau para ulama agar mengambil sikap tegas terhadap Syiah dan memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai kesesatan Syiah, sebagai pelaksanaan dari perintah Rosululloh SAW.


Habib Taufiq Bin Abdul kadir Assegaf.......

Siapapun meskipun Habaib kalau tidak membawa Ahlussunnah jangan diikuti Sebab ajaran Ahlul Bait atau Habaib adalah Ahlussunnah. Adalah bohong besar kalau ada yang berkata bahwa Habaib bukan Ahlussunnah.....


Habib Ahmad bin Husin Assegaff ( Bangil )

Ahlussunnah, para ulama, para Auliyak semua disingkirkan, karena dia mengikuti Syiah.....

Orang Islam yang mau bekerjasama dengan Syiah,

saya katakan mereka itu berkhianat.....


Habib Novel Alaidrus..... Almuhajir pindah dari Irak yang kaya Ke Hadramaut dikarenakan di Irak timbul fitnah.dan fitnah yang terbesar adalah timbulnya aliran Syiah....Habib yang Syiah bukan Habib dan Habib yang bukan Ahlussunnah bukan Habib


orang-orang yang menjaga, mempertahankan aqidah ahlissunnah waljamaah dipastikan akan mimpi rasulullah SAW.........

dan dijamin asror akan datang..........

Fatwa habib umar bin hafidz tentang syi'ah



الحبيب عمر بن حفيظ الشيعة Habib Umar bin Hafidz selain mengatakan Syiah sesat dan menyesatkan (di Surabaya), juga mengatakan, syiah itu mazhabnya iblis dan mazhabnya pengikut iblis


sayyid muhammad almaliki menceritakan mimpinya

menceritakan mimpinya saya sering di datangi Siti fatimah Azzahro
pada suatu saat saya tidak lagi bermimpi Siti fatimah Azzahro lalu saya keluar dari rumahku dan tertidur di rumah salah satu muritku kemudian saya bermimpi Siti fatimah Azzahro lalu saya tanyakan kepadanya kenapa engkau tidak hadir lagi di rumahku? Maka Siti fatimah Azzahro menjawab saya tidak akan hadir lagi di rumahmu karena di rumahmu ada seorang Syiah. kalau kamu berharap kehadiranku maka usirlah dia> dan sayyid muhammad almaliki bangun dari tidurnya beliau pulang kerumahnya dan mengusir orang Syiah itu.

Hai pemuda-pemuda Syi’ah, berpikirlah terhadap agidah yang kalian ikuti, agidah yang dapat membawa kepada kekufuran. Agidah yang disajikan oleh seorang YAHUDI, dengan harapan pengikutnya keluar dari agama Alloh dan berganti agama baru yang tidak ada hubungannya dengan Islam dan Muslimin.

Marilah kita bersama-sama meninggalkan dan memetieskan kitab-kitab yang telah menghina Kitab Alloh dan Sunnah Nabi, dimana di dalamnya penuh dengan cacian dan laknat melaknat yang di tujukan kepada para Sahabat Rosululloh Saw.
Marilah kita kumandangkan cinta kita kepada Ahlul Bait dengan tidak berlebih-lebihan, karena barang siapa tidak mencintai mereka berarti keluar dari agama.
Sebagai keturunan Imam Ali, kami bersumpah bahwa cinta kami kepada beliau melebihi kalian. Tapi kami tidak akan menempatkan beliau di satu tempat yang bukan tempatnya, serta tidak memberikan sifat ma’shum kepadanya, karena beliau bukan seorang Nabi apalagi Tuhan.
Beliau adalah seorang pemberani dari sekian banyak pemberani yang mendampingi Rosululloh. Beliau adalah ayah dari Al Hasan dan Al Husin
( Sayyidaa Syabaab Ahlul Jannah ), sedang istrinya adalah Siti Fatimah Azzahra
( Sayyidatu Nisaail Aalamin ) , putri Siti Khadijah Al Kubro
( Sayyidatu Nisa’ Ahlil Jannah ). Barangsiapa memusuhi mereka, maka sama dengan memusuhi Alloh dan Rosulnya.
Cukuplah kemuliaan dari Alloh pada mereka, dan apakah cinta pada Ahlul Bait harus dibarengi dengan benci kepada para Sahabat serta mengkafirkan Khulafaurrosyidin dan Siti Aisyah ?.
Semoga setelah kalian membaca HIMBAUAN ini , Alloh akan membuka hati kalian dan menyelamatkan kalian dari azab api neraka.
Hanya hidayah dari Alloh yang dapat menunjukkan jalan yang benar, sedang kewajiban seorang utusan hanya menyampaikan.
Wasalamun alal Mursalin walhamdu lillahi Robbil Alamiin.

Hati Hati Indonesia Sedang Di Landa Pemurtadan Agama Oleh "Syiah LAKNATULLAH" !!

Rasulullah saw. bersabda “Akan muncul di akhir zamannanti suatu kaum, yang menamai golongan mereka dengan Rafdhah.” (Musnad Ahmad 1:103).

“Akan datang setelahku nanti satu kaum yang menyebut diri mereka dengan Rafdhah. Jika kalian menjumpainya bunuhlah. Karena mereka musyrik. Dan mereka menghina Abu bakar ra. dan Umar ra. Dan barangsiapa yang menghina Sahabatku, baginyalah laknat Allah Swt., malaikat dan seluruh manusia.” (Daruquthni).

“Akan datang satu kaum yang menghina dan merendahkan para Sahabat ra. Janganlah duduk dengan mereka, memberi makan dan minum mereka. Dan janganlah menikahkan mereka dan menikah dengan mereka. Janganlah shalat bersama mereka, dan janganlah menyolati mereka, dibolehkan melaknat mereka.”

Ali bin abi thalib pernah mengeluarkan fatwa : “Barangsiapa yang lebih mengutamakan aku dari pada abu bakar dan umar,maka hukumannya adl dera layaknya pendusta (khawarij dan syiah) dan timbangannya berdasrkan timbangan ahlusunnah.”



Indonesia tengah menjadi target Syi’ahisasi besar-besaran. Hingga kini banyak pengikutnya berada di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Jumlah penganut Syiah di Indonesia Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di Indonesia , “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat. Pemeluk Syiah, kata Kang Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut; Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.

Diperkirakan, kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri dari kelompok Sunni. Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlus Sunnah. Hanya saja menurut Ahlus Sunnah, taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam.
jalaludin nggak rahmat

Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Jalaluddin Rakhmat.

Sementara itu menurut Syi’ah bahwa Taqiyah wajib dilakukan. Jadi taqiyah adalah salah satu prinsip agama mereka. Taqiyah dilakukan kepada orang selain Syi’ah, seperti ungkapan bahwa Al Quran Syi’ah adalah sama dengan Al Quran Ahlus Sunnah. Padahal ungkapan ini hanyalah kepura-puraan mereka. Mereka juga bertaqiyah dengan pura-pura mengakui pemerintahan Islam selain Syi’ah.

Menurut Ali Muhammad Ash Shalabi, taqiyah dalam Syiah ada empat unsur pokok ajaran; Pertama, Menampilkan hal yang berbeda dari apa yang ada dalam hatinya. Kedua, taqiyah digunakan dalam berinteraksi dengan lawan-lawan Syiah. Ketiga, taqiyah berhubungan dengan perkara agama atau keyakinan yang dianut lawan-lawan. Keempat, digunakan di saat berada dalam kondisi mencemaskan

Menurut Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di Majalah Islam Internasional Qiblati, ciri-ciri pengikut Syi’ah sangat mudah dikenali, kita dapat memperhatikan sejumlah cirri-ciri berikut:

Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang Arab hanya saja warnanya hitam.

Tidak shalat jum’at. Meskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat raka’at, karena pengikut Syi’ah tidak meyakini keabsahan shalat jum’at kecuali bersama Imam yang ma’shum atau wakilnya.

Pengikut Syi’ah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.

Pengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

Mayoritas pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah (dari Karbala – redaksi) yang digunakan menempatkan kening ketika sujud bila mereka shalat tidak didekat orang lain.

Jika Anda perhatikan caranya berwudhu maka Anda akan dapati bahwa wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.

Anda tidak akan mendapatkan penganut Syi’ah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus Sunnah.

Anda juga akan melihat penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum.

Mereka juga tidak akan menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.

Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah)

Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salaf dengan jamaah lain, sementara itu mereka mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak benar.

Anda tidak akan mendapati seorang penganut Syi’ah memegang dan membaca Al-Qur’an kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase), karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.

Orang Syi’ah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan kesedihan di hari tersebut.

Mereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut bila nantinya mereka menerima agama Syi’ah. Oleh sebab itu Anda akan dapati;

Orang-orang Syi’ah getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.

Ciri-ciri mereka sangat banyak. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri lainnya, sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di sini. Namun cara yang paling praktis ialah dengan memperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika Anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila Anda menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan di wajahnya.

Akhirnya, dengan hati yang terang Ahlus Sunnah dapat mengenali pengikut Syi’ah dari wajah hitam mereka karena tidak memiliki keberkahan, jika Anda perhatikan wajah mereka maka Anda akan membuktikan kebenaran penilaian ini, dan inilah hukuman bagi siapa saja yang mencela dan menyepelekan para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para ibunda kaum Musliminradhiyallahu anhunn yang dijanjikan surga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita memohon hidayah kepada Allah untuk kita dan mereka semua.

Wallahu a’lam.

MAYAT SYIAH BIADAB INI CONTENG NAMA SAHABAT RASULULLAH DI KAKI !!!

MAYAT SYIAH BIADAB INI CONTENG NAMA SAHABAT RASULULLAH DI KAKI !!!
-----------------------------------------------------------------------------
Perang yang sedang berlaku di Syria adalah bukti permusuhan terbuka pengikut Syi'ah tehadap umat Islam.
Pengikut Syi'ah terang-terangan membenci sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yaitu Sayidina Umar bin Al Khattab, Sayidina Utsman bin Affan dan Sayidina Abu Bakar As Siddiq juga tidak pernah mereka sembunyikan.
Sungguh sangat biadab ternyata pengikut Syi"ah ini didapati menulis nama-nama sahabat nabi ini di tapak kakinya, sebagai simbol kebencian dan penghinaan mereka (syi'ah laknatulloh)
Bersama coretan nama-nama insan yang sudah dijanjikan syurga oleh Allah Taala ini, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam sendiri sangat mencintai ketiga sahabatnya tersebut.
Betapa sesatnya dan bahayanya ajaran syi'ah ini, syi'ah memang bukan Islam.

Ayo, mari kita bersatu..kuatkan iman..tingkatkan takwa..buka mata kita..kita bangunkan saudara2 kita yg belum mengerti tentang bahayanya Syi'ah,
Semoga Allah memberi petunjuk kepada mereka yang tertipu mengikuti faham syi'ah yang terang-terangan sudah terkeluar dari ajaran Islam